Translate

Senin, 05 Januari 2015

SOFTSKILL 7. Perkembangan Era Globalisasi Kebudayaan



TUGAS SOFTSKILL
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA
(Perkembangan Era Globalisasi Kebudayaan)



Disusun Oleh
   Nama                        : Anggit Setiawan
   NPM                         : 31413022
   Kelas                         : 2ID03
                                   



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kebudayaan pada perkembangannya di era globalisasi ini seolah dikalahkan oleh adanya kemajuan teknologi yang dapat menghadirkan berbagai macam corak kesenian dan setidakya hal itulah yang di rasakan masyarakat di masa sekarang ini. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut didukung pula oleh arus globalisasi, yang seharusnya diimbangi dengan berkembangnya kebudayaan kesenian asli sehingga dapat berjalan seiring dan ikut pula mewrnai masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang bertumbuh cukup subur dinegeri kita, sejalan dengan repelita dibidang kebudayaan. Pesatnya perkembangan globalisasi akhirnya berdampak masuknya budaya asing ke Indonesia. Masuknya budaya asing ke indonesia bagai pisau bermata dua. Di satu sisi menguntungkan bangsa jika disikapi dengan bijak dan pintar memilih, mana – mana kebudayaan yang cocok dengan kebudayaan yang telah menjadi jati diri bangsa. Namun di satu sisi juga bisa merugikan dan merusak moral bangsa jika kita tidak pandai – pandai  memilah budaya mana yang sesuai dengan jati diri bangsa. Dan tentunya sesuai dengan norma – norma yang menjadi hukum tak tertulis di masyarakat Indonesia.
Walaupun teknologi di era globalisasi ini merupakan faktor dominan dalam kultur kehidupan manusia masa kini dan juga merupakan ketergantungan yang hebat, namun sebaliknya kita harus mewarnai era globalisasi ini dengan dikembangkannya kebudayaan negeri sendiri. bagaimana caranya kita mempertahankan, menghidupkan, mengembangkan, memelihara, dan mempopulerkan kebudayaaan yang telah ada di masyarakat, selain untuk memenuhi perkembangan era globalisasi kebudayaan dengan lahirnya generasi muda yang kreatif, peka terhadap nilai – nilai budaya dan memiliki jiwa kompetitif terhadap kesenian baru dan masuknya kebudayaan- kebudayaan asing.


BAB II
PEMBAHASAN

Pada zaman globalisasi seperti sekarang, bangsa Indonesia tidak harus menjadi Negara yang terbuka akan perubahan zaman,tapi harus bisa juga untuk menyaring kebudayaan dari luar.Hal ini sangat merugikan bangsa Indonesia dari berbagai sektor termasuk kebudayaan. Semakin terbuka Indonesia semakin mudah pula masyarakat melupakan budaya atau tradisi bangsa Indonesia dengan gencar masuk nya kebudayaan luar dari berbagai media massa dan juga media cetak. Pengaruh positif budaya asing masuk ke Indonesia adalah modernisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan, kemajuan teknologi yang tanpa batas, perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa.
1.      Kekuatan (Strength)
1.     Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

2.     Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya warga asing yang mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik.


3.      Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang
mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.

2.      Weakness (Kelemahan)
1.     Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan ciri khas dari budaya tersebut.
2.     Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.
3.     Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
3.     Peluang (Opportunity)
1.     Banyaknya pendekatan kebudayaan sebagai wujud rasa cinta tanah air. Pendekatan budaya yang dimaksud seperti mengunjungi kantong – kantong budaya Indonesia , seperti yang dilakukan Noviendi yang mendatangi 30 provinsi dari 33 provinsi yang ada, dan berkembangan interaksi yang harmonis antarkelompok masyarakat yang memperkuat semangat keindonesiaan; dan berkembangnya berbagai wujud ikatan kebangsaan (keterikatan rasional dan emosional).
2.    Maraknnya atau menjamurnya acara dalam media informasi tentang kebudayaan daerah.   Dengan adanya acara – acara atau kegiatan tersebut secara tidak langsung mampu memperkenalkan budaya antar daerah sehingga fungsi informasi dan edukasi mampu terwujud kepada masyarakat luas.
3.    Terciptanya stabilitas Negara yang aman yang membuat semakin berkembangnya kebudayaan bangsa, Kontribusi pemerintah dalam bidang ini sangatlah besar , dengan peraturan yang ada Pemerintah mampu mengendalikan stabilitas keamanan & stabilitas ekonomi bangsa.
4.    Mulai ada komunitas pecinta budaya, banyak muncul komunitas yang peduli terhadap kebudayaan nasional.
4.     Tantangan/Hambatan (Threats)
1.  Terhambatnya pelestarian Kebudayan oleh Masyarakat hanya karena masalah materi.
tergantungnya masyarakat pada Aspek materiil mempersempit ruang pelestarian kebudayaan, masih kurangnya kemampuan ekonomi berakibat pada penjualan aset kebudayaan bangsa.
2.        Penetrasi kebudayaan asing membuat generasi muda kehilangan jati diri. Dalam berkontribusi melestarikan kebudayaan , kita tidak boleh kehilangan jati diri, kebudayaan bangsa ini akan terlihat dari karakter pribadi .
3.        Banyaknya konflik yang timbul sebagai akibat salahnya pemahaman antar kebudayaan. Peran pemerintah disini adalah sebagai polisi kebudayaan yang mampu menjadi penjaga serta pemersatu jika terjadi kesalahpahaman tersebut.
4.        ketidak pedulian masyarakat terhadap kebudayaan nasional sehingga kebudayaan nasional semakin tergerus oleh kebudayaan barat.


. BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku dan kebudayaan yang berbedayang menjadi ciri khas setiap daerahnya. Nah, bagaimana cara kita dalam mempertahankan dan melestarikan budaya. Maka dari itu kita harus meningkatakan rasa kesadaran dan peduli kita akn lingkungan.
Saran
Sebagai generasi muda kita harus mencerminkan nilai – nilai budaya
Meningkatkan rasa cinta kita terhadap budaya
Mengangkat dan memperkenalkan kebudayaan ke mata dunia
Menjadikan buday sebagai inspirasi dan pedoman

Referensi


Unknown Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar