TUGAS
SOFTSKILL
MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA
(Perkembangan
Era Globalisasi Kebudayaan)
Disusun Oleh
Nama : Anggit Setiawan
NPM : 31413022
Kelas : 2ID03
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebudayaan pada perkembangannya di era globalisasi ini
seolah dikalahkan oleh adanya kemajuan teknologi yang dapat menghadirkan
berbagai macam corak kesenian dan setidakya hal itulah yang di rasakan
masyarakat di masa sekarang ini. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal
tersebut didukung pula oleh arus globalisasi, yang seharusnya diimbangi dengan
berkembangnya kebudayaan kesenian asli sehingga dapat berjalan seiring dan ikut
pula mewrnai masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang bertumbuh cukup subur
dinegeri kita, sejalan dengan repelita dibidang kebudayaan. Pesatnya
perkembangan globalisasi akhirnya berdampak masuknya budaya asing ke Indonesia.
Masuknya budaya asing ke indonesia bagai pisau bermata dua. Di satu sisi
menguntungkan bangsa jika disikapi dengan bijak dan pintar memilih, mana – mana
kebudayaan yang cocok dengan kebudayaan yang telah menjadi jati diri bangsa.
Namun di satu sisi juga bisa merugikan dan merusak moral bangsa jika kita tidak
pandai – pandai memilah budaya mana yang
sesuai dengan jati diri bangsa. Dan tentunya sesuai dengan norma – norma yang
menjadi hukum tak tertulis di masyarakat Indonesia.
Walaupun teknologi di era globalisasi ini merupakan faktor
dominan dalam kultur kehidupan manusia masa kini dan juga merupakan
ketergantungan yang hebat, namun sebaliknya kita harus mewarnai era globalisasi
ini dengan dikembangkannya kebudayaan negeri sendiri. bagaimana caranya kita
mempertahankan, menghidupkan, mengembangkan, memelihara, dan mempopulerkan
kebudayaaan yang telah ada di masyarakat, selain untuk memenuhi perkembangan
era globalisasi kebudayaan dengan lahirnya generasi muda yang kreatif, peka
terhadap nilai – nilai budaya dan memiliki jiwa kompetitif terhadap kesenian
baru dan masuknya kebudayaan- kebudayaan asing.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada zaman globalisasi
seperti sekarang, bangsa Indonesia tidak harus menjadi Negara yang terbuka akan
perubahan zaman,tapi harus bisa juga untuk menyaring kebudayaan dari luar.Hal
ini sangat merugikan bangsa Indonesia dari berbagai sektor termasuk kebudayaan.
Semakin terbuka Indonesia semakin mudah pula masyarakat melupakan budaya atau
tradisi bangsa Indonesia dengan gencar masuk nya kebudayaan luar dari berbagai
media massa dan juga media cetak. Pengaruh positif budaya asing masuk ke Indonesia adalah modernisasi
yang berdampak pada kemajuan pembangunan, kemajuan teknologi yang tanpa batas,
perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa.
1.
Kekuatan (Strength)
1.
Keanekaragaman budaya lokal yang ada
di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman
budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai aset yang tidak dapat disamakan dengan
budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda
pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah
adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.
Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya
bangsa dimata Internasional.
2.
Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang
dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah
adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.
Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya warga asing yang mempelajari budaya Indonesia
seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan
untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia
memiliki ciri khas yang unik.
3.
Kebudayaan Lokal menjadi sumber
ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal yang
dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang
mewakili identitas negara
Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan
baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
2.
Weakness (Kelemahan)
1.
Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran
masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim.
Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan
perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan
perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan
zaman, asalkan masih tidak meningalkan ciri khas dari budaya tersebut.
2. Kurangnya pembelajaran
budaya
Pembelajaran
tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang
sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui
pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam
membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan
perkembangan zaman.
3.
Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan
untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang
budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan
perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
3.
Peluang (Opportunity)
1.
Banyaknya pendekatan kebudayaan sebagai wujud rasa cinta tanah air. Pendekatan
budaya yang dimaksud seperti mengunjungi kantong – kantong budaya Indonesia ,
seperti yang dilakukan Noviendi yang mendatangi 30 provinsi dari 33 provinsi
yang ada, dan berkembangan interaksi yang harmonis antarkelompok masyarakat
yang memperkuat semangat keindonesiaan; dan berkembangnya berbagai wujud ikatan
kebangsaan (keterikatan rasional dan emosional).
2. Maraknnya
atau menjamurnya acara dalam media informasi tentang kebudayaan daerah. Dengan adanya acara – acara atau kegiatan
tersebut secara tidak langsung mampu memperkenalkan budaya antar daerah
sehingga fungsi informasi dan edukasi mampu terwujud kepada masyarakat luas.
3. Terciptanya
stabilitas Negara yang aman yang membuat semakin berkembangnya kebudayaan
bangsa, Kontribusi pemerintah dalam bidang ini sangatlah besar , dengan
peraturan yang ada Pemerintah mampu mengendalikan stabilitas keamanan &
stabilitas ekonomi bangsa.
4. Mulai
ada komunitas pecinta budaya, banyak muncul komunitas yang peduli terhadap
kebudayaan nasional.
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
1. Terhambatnya pelestarian Kebudayan oleh
Masyarakat hanya karena masalah materi.
tergantungnya masyarakat pada Aspek materiil mempersempit ruang pelestarian kebudayaan, masih kurangnya kemampuan ekonomi berakibat pada penjualan aset kebudayaan bangsa.
tergantungnya masyarakat pada Aspek materiil mempersempit ruang pelestarian kebudayaan, masih kurangnya kemampuan ekonomi berakibat pada penjualan aset kebudayaan bangsa.
2. Penetrasi
kebudayaan asing membuat generasi muda kehilangan jati diri. Dalam
berkontribusi melestarikan kebudayaan , kita tidak boleh kehilangan jati diri,
kebudayaan bangsa ini akan terlihat dari karakter pribadi .
3. Banyaknya konflik yang timbul sebagai
akibat salahnya pemahaman antar kebudayaan. Peran pemerintah disini adalah
sebagai polisi kebudayaan yang mampu menjadi penjaga serta pemersatu jika
terjadi kesalahpahaman tersebut.
4. ketidak pedulian masyarakat terhadap
kebudayaan nasional sehingga kebudayaan nasional semakin tergerus oleh
kebudayaan barat.
. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Indonesia
merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku dan kebudayaan yang
berbedayang menjadi ciri khas setiap daerahnya. Nah, bagaimana cara kita dalam
mempertahankan dan melestarikan budaya. Maka dari itu kita harus meningkatakan
rasa kesadaran dan peduli kita akn lingkungan.
Saran
Sebagai
generasi muda kita harus mencerminkan nilai – nilai budaya
Meningkatkan
rasa cinta kita terhadap budaya
Mengangkat
dan memperkenalkan kebudayaan ke mata dunia
Menjadikan
buday sebagai inspirasi dan pedoman
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar