Translate
Sabtu, 22 Maret 2014
Minggu, 09 Maret 2014
Pengenalan Bahasa Pemrograman PASCAL dan Sejarah nya
Nama :Anggit setiawan
Kelas :1ID03
NPM :31413022
Pengenalan Bahasa Pemrograman PASCAL dan
Sejarah nya
SEJARAH
BAHASA PASCAL
Pascal adalah bahasa
pemograman tingkat tinggi karena pascal adalah bahasa pemograman yang
terstruktur. Bahasa PASCAL pertama kali dikembangkan pada awal tahun 70-an oleh
Niclaus Wirth di Technical University, Zurich – Swiss. Nama PASCAL diambil dari
nama seorang ahli matematika bangsa Perancis, yaitu BLEISE PASCAL yang telah
berjasa menemukan alat hitung mekanis pertama didunia pada abad ke-17.
Bahasa pemrograman ini
termasuk kategori “High Level Language”. Instruksi-instruksi yang digunakan
dalam bahasa pemrograman ini sangat sistematis dan terstruktur. Pada awalnya
bahasa pemrograman ini diperkenalkan dengan tujuan untuk menjelaskan masalah
pemrograman komputer bagi mahasiswa yang belajar pemrograman komputer. Ternyata
dalam waktu singkat, bahasa pemrograman ini menjadi salah satu bahasa yang
sangat populer dikalangan universitas, sehingga menjadi julukan sebagai bahasa
universitas.
Mulai dari awal perkembangannya hingga saat ini banyak
sekali jenis bahasa pemrograman ini, masing-masing merupakan hasil
pengembangannya, antara lain :
UCSD Pascal
Microsoft Pascal
Apple Pascal
Turbo Pascal
Dan lain sebagainya.
Diantara versi-versi yang ada, Turbo Pascal merupakan
versi yang sangat populer saat ini.
Adapun tampilan Turbo Pascal :
Menu Turbo Pascal
dari gambar diatas kita bisa lihat di Turbo Pascal
memiliki 7 buah menu utama yang terdiri dari : File, Edit, Run,
Compile, Options, Debug, danBreak / Watch. Untuk memilih
salah satu dari menu itu anda bisa menekan tombol Alt + F (untuk
memanggil menu file), atau menekan Alt + [huruf pertama dari menu]. Jika anda
ingin kembali ke menu utama anda bisa saja menekan tombol F10,
untuk pindah dari menu satu ke menu yang lain anda juga bisa menekan panah
kanan (à) atau panah kiri (ß). Contohnya ketika anda berada di menu File maka
untuk pindah ke menuCompile anda cukup menggunakan tombol panah
kanan (à) atau panah kiri (ß), dan anda juga bisa langsung menekan huruf C.
Untuk menutup menu anda bisa menggunakan tombol Esc.
Memulai
PASCAL
Pada bahasa pascal kita
akan bermain dengan KEYBOARD bukan MOUSE, jadi untuk sementara lupakan
fasilitas GUI yang dimanjakan oleh WINDOWS. sebab kita kembali ke tahun 80-an
dimana PASCAL menjadi suatu bahasa Pemrograman pavorite dikalangan SCIENTIEST
saat itu. Tombol keyboard yang paling pokok untuk mengakses program PASCAL
adalah tombol : alt, esc, ctrl, F1 — F12, ENTER, serta tombol anak panah.
Untuk memulai pascal dari windows Anda dapat mengklik dua
kali file TURBO.EXE, sedangkan bila melalui COMMAND PROMPT Anda dapat
mengetikan perintah TURBO lalu tekan ENTER maka program PASCAL akan diload
seperti gambar diatas. Tekan tombol ESC maka Program utama TURBO PASCAL akan di
tampilkan, dari sini KEYBOARD menjadi senjata Anda untuk mengakses menu-menu
yang ada di program utama PASCAL. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan
Keyboard pada pascal Anda dapat menekan tombol F1 yang akan memunculkan
fasilitas HELP pada Pascal.
Untuk mengakses menu dari
program pascal Anda gunakan tombol ALT di ikuti dengan Huruf pertama yang
berwarna merah, contoh Anda akan mengakses menu File maka Anda dapat
mengaksesnya dengan menekan tombol ALT dan huruf F.
1 Reserved
Word (Kata Tercadang) Bahasa Pascal
Reserved Word
adalah kata-kata yang sudah didefinisikan pada Pascal dan mempunyai arti
tertentu. Kata-kata tersebut tidak boleh digunakan sebagai identifier
(Pengenal).
Contoh : Program,
Begin, End, If, For, While, Repeat, Write, Read.
2 Skema dari
program pascal
Skema dari program
Pascal adalah sebagai berikut.
Program
nama_program;
[ Deklarasi label ]
[ Deklarasi
konstanta ]
[ Deklarasi tipe ]
[ Deklarasi
variabel ]
[ Deklarasi
subprogram ]
Begin
Pernyataan;
Pernyataan;
End.
3 Deklarasi Prosedur
dan Fungsi
Deklarasi Prosedur
(Procedure) dan Fungsi ( Function) digunakan apabila program memiliki
subprogram (bagian program) yg diletakkan terpisah dalam blok sendiri.
3.1 Prosedur
Prosedur adalah
subprogram yang menerima masukan tetapi tidak mempunyai keluaran secara
langsung. Cara mendeklarasikan sebuah prosedur adalah sebagai berikut :
procedure A; { nama
prosedur adalah A }
begin
{ statement }
end;
Pendeklarasian
prosedur di atas adalah untuk prosedur yang tidak memerlukan parameter. Parameter
adalah data masukan untuk subprogram yang nantinya akan diproses lebih lanjut
dalam subprogram tersebut. Dalam Pascal, dikenal dua macam parameter yaitu :
1) Parameter nilai
(value parameter), dan
2) Parameter
referensi (reference parameter).
Cara mendeklarasikan
parameter tersebut adalah sebagai berikut :
procedure B(X :
integer; var Y : integer);
3.2 Fungsi
Fungsi adalah
subprogram yang menerima masukan dan mempunyai keluaran secara langsung. Cara
mendeklarasikan sebuah fungsi adalah sebagai berikut :
function B :
integer; { nama fungsi adalah B dengan }
begin { tipe data
keluaran adalah integer }
{ statement }
B := 3; { nilai
yang dikeluarkan fungsi }
end;
3.4 Rekursi
Dalam Pascal, ada
satu kelebihan dalam cara pemanggilan subprogram. Pascal mengijinkan
pemanggilan suatu subprogram dari dalam subprogram itu sendiri. Tidak semua
bahasa pemrograman mengijinkan cara pemanggilan subprogram seperti itu karena
akan banyak memakan memori. Untuk lebih jelasnya perhatikan potongan program di
bawah ini:
procedure Z;
begin
{ statement }
Z;
end
4. Tipe Data
Dalam bahasa
Pascal, secara garis besar dikenal dua macam tipe data yaitu tipe data
sederhana (primitive type) dan tipe data kompleks (complex type). Tipe data
sederhana adalah tipe data yang hanya mampu menyimpan satu nilai tiap satu
variabelnya. Contoh tipe data sederhana adalah tipe numerik (integer dan real),
tipe data karakter, tipe data boolean dan tipe data ennumerasi. Tipe data
kompleks adalah tipe data yang mampu menyimpan lebih dari satu nilai dalam tiap
satu variabelnya. Contoh tipe data kompleks adalah string, array (larik),
record dan object.
Bentuk umum dari
deklarasi tipe data adalah
Type pengenal =
tipe
Keterangan:
pengenal : nama
pengenal yang menyatakan tipe data.
tipe : tipe data
yang berlaku dalam Turbo Pascal.
4.1 Tipe Data
Sederhana
4.1.1 Tipe Ordinal
Semua tipe
sederhana disebut tipe ordinal kecuali real. Karakteristik tipe data ordinal
antara lain :
- Semua kemungkinan
nilai dari suatu tipe ordinal merupakan himpunan berurutan dan setiap nilai
berkaitan dengan ordinalitasnya yaitu nilai integral.
- Fungsi standard
ord dapat diterapkan pada sembarang tipe ordinal untuk mengetahui
ordinalitasnya.
- Fungsi standard
pred dapat diterapkan untuk mengetahui predesesor.
- Fungsi standard
succ dapat diterapkan untuk mengetahui suksesor.
4.1.2 Tipe Integer
Tipe integer adalah
tipe data yang nilainya tidak mempunyai titik desimal. Ada lima tipe data yang
termasuk dalam kelompok ini seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Tipe
integer
Tipe
Batas Nilai
Ukuran dalam byte
byte
0..255
shortint
-128..127
integer
-32768..32767
word
0..65535
longint
-2147483648..2147483647
Tipe data juga
menentuka operasi yang bisa dikerjakan. Pada tipe integer operator-operator
yang bisa dikerjakan antara lain:
Tabel 2.2
Operator-operator pada tipe integer
Operator
Kegunaan
+
penjumlahan
-
Pengurangan
*
Perkalian
div
Pembagian
mod
Sisa pembagian
4.1.3 Tipe Boolean
Data tipe boolean
mempunyai dua nilai yakni benar dan salah. Dengan memakai operator and, or atau
not maka dapat dibentuk ungkapan boolean yang lebih rumit.
4.1.4 Tipe Char
Tipe char digunakan
untuk mendefinisikan tipe data yang nilainya merupakan himpunan karakter yang
dikenal komputer seperti yang tersaji dalam tabel ASCII. Dalam program,
konstanta bertipe char ditulis diantara tanda petik, misalnya ‘A’ . Perlu
diingat bahwa data bertipe char hanya terdiri dari 1 karakter.
4.1.5 Tipe
Terbilang
Disebut tipe
terbilang karena semua nilai disebut satu persatu, contoh
Type Toko =
(besar,kecil,bagus,jelek)
Perlu diperhatikan
bahwa dalam tipe terbilang semua data harus diletakkan di antara kurung, urutan
datanya harus diperhatikan karena akan mempengaruhi fungsi pred dan succ.
4.1.6 Tipe
Subjangkauan
Tidak jarang
terjadi batas nilai yang mungkin untuk suatu perubah merupakan bagian atau
subjangkauan dari tipe data yang telah didefinisikan, contoh nilai ujian adalah
dari 0 sampai 100.
type Nilai =
0..100;
4.1.7 Tipe Real
onstanta bertipe
real adalah bilangan yang berisi titik desimal. Dalam Pascal paling sedikit
harus ada satu digit sebelum dan sesudah titik desimal, tidak boleh ada koma
dan nilainya bisa positif atau negatif.
Jumat, 07 Maret 2014
Gelombang bunyi
MATERI GELOMBANG
BUNYI
A. Tema : Gelombang
bunyi
B. Judul : Media
pembelajara fisika menggunakan flash dalam
materi gelombang bunyi
C. Standart
Kompetensi : Menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah
D. Kompetensi
Dasar :Menerapkan konsep
dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
E. Indikator :
1. Memformulasikan sifat-sifat
dasar gelombang bunyi
2. Merancang
percobaan untuk mengukur cepat rambat gelombang bunyi
3. Mengklasifikasian
gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya
4. Memformulasikan tinggi
nada pada beberapa alat penghasil bunyi
5. Memformulasikan gejala
pelayangan bunyi
6. Mengaplikasikan
peristiwa interferensi dan
resonansi bunyi pada kehidupan sehari-hari
7. Membuat
ulasan penerapan Efek Doppler untuk gelombang bunyi
8. Memformulasikan intensitas dan taraf
intensitas bunyi.
F. Tujuan :
1. Siswa
dapat memformulasikan sifat-sifat dasar gelombang bunyi
2. Siswa
dapat merancang percobaan untuk mengukur cepat
rambat gelombang bunyi
3. Siswa
dapat mengklasifikasian gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya
4. Siswa
dapat memformulasikan tinggi nada pada
beberapa alat penghasil bunyi
5. Siswa
dapat memformulasikan gejala pelayangan bunyi
6. Siswa
dapat mengaplikasikan peristiwa interferensi dan
resonansi bunyi pada kehidupan sehari-hari
7. Siswa
dapat membuat ulasan penerapan Efek Doppler untuk
gelombang bunyi
8. Siswa
dapat memformulasikan intensitas dan taraf intensitas bunyi
G. Dasar
Teori
A. Bunyi merupakan Gelombang
Longtudinal
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal,yaitu gelombang
yang terdiri atas partikel-partikel yang berosilasi searah dengan gerak
gelombang tersebut, membentuk daerah bertekanan tinggi dan rendah (rapatandan
renggangan). Partikel yang saling berdesakan akan menghasilkan gelombang
bertekanan tinggi, sedangkan molekul yang meregang akan menghasilkan gelombang
bertekanan rendah. Kedua jenis gelombang ini menyebar dari sumber bunyi dan
bergerak secara bergantian padamedium.
Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan
gas, tetapi tidak bisa melalui vakum, karena di tempat vakum tidak ada partikel
zat yang akan mentransmisikan getaran. Kemampuan gelombang bunyi untuk menempuh
jarak tertentu dalam satu waktu disebut kecepatan bunyi. Kecepatan
bunyi di udara bervariasi, bergantung temperatur udara dan kerapatannya.
Apabila temperatur udara meningkat, maka kecepatan bunyi akan bertambah.
Semakin tinggi kerapatan udara, maka bunyi semakin cepat merambat. Kecepatan
bunyi dalam zat cair lebih besar daripada cepat rambat bunyi di udara.
Sementara itu, kecepatan bunyi pada zat padat lebih besar daripada
cepat rambat bunyi dalam zat cair dan udara. Tabel 1.1 menunjukkan cepat
rambat bunyi pada berbagai materi.
B. Sifat
Bunyi
Pada
umumnya, bunyi memiliki tiga sifat, yaitu tinggi rendah bunyi, kuat lemah
bunyi, dan warna bunyi. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang
diterima oleh telinga manusia berdasarkan frekuensi (jumlah getaran per detik).
Tinggi suara ( pitch) menunjukkan sifat bunyi yang mencirikan ketinggian
atau kerendahannya terhadap seorang pengamat. Sifat ini berhubungan dengan
frekuensi, namun tidak sama. Kekerasan bunyi juga memengaruhi titi nada. Hingga
1.000 Hz, meningkatnya kekerasan mengakibatkan turunnya titi nada. Gelombang
bunyi dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak
manusia kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah 20 Hz sampai 20.000
Hz, di mana telinga manusia normal mampu mendengar suatu bunyi. Jangkauan
frekuensi ini disebut audiosonik. Sebuah gelombang bunyi yang
memiliki frekuensi di bawah 20 Hz dinamakan sebuah gelombang
infrasonik.Sementara itu, bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz
disebut ultrasonik. Banyak hewan yang dapat mendengar bunyi
yang frekuensinya di atas 20.000 Hz. Misalnya, kelelawar dapat mendeteksi bunyi
yang frekuensinya sampai 100.000 Hz, dan anjing dapat mendengar bunyi setinggi
50.000 Hz. Kelelawar menggunakan ultrasonik sebagai alat penyuara
gema untuk terbang dan berburu. Kelelawar mengeluarkan decitan yang sangat
tinggi dan menggunakan telinganya yang besar untuk menangkap mangsanya. Gema
itu memberitahu kelelawar mengenai lokasi mangsanya atau rintangan di depannya
(misalnya pohon atau dinding gua).
Gambar
1.1 Kelelawar mampu mendengar gelombang bunyi ultrasonik
Kuat
lemah atau intensitas bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh
telinga manusia berdasarkan amplitudo dari gelombang tersebut. Amplitudo adalah
simpangan maksimum, yaitu simpangan terjauh gelombang dari titik setimbangnya.Intensitas menunjukkan
sejauh mana bunyi dapat terdengar. Jika intensitasnya kecil, bunyi akan melemah
dan tidak dapat terdengar. Namun, apabila intensitasnya besar, bunyi menjadi
semakin kuat, sehingga berbahaya bagi alat pendengaran. Untuk mengetahui
hubungan antara amplitudo dan kuat nada, dapat diketahui dengan melakukan
percobaan menggunakan garputala. Garputala dipukulkan ke meja dengan dua
pukulan yang berbeda, akan dihasilkan yaitu pukulan yang keras menghasilkan bunyi
yang lebih kuat.
Hal ini
menunjukkan bahwa amplitudo getaran yang terjadi lebih besar. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kuat lemahnya nada atau bunyi bergantung pada besar
kecilnya amplitudo. Semakin besar amplitudo getaran, maka semakin kuat pula
bunyi yang dihasilkan. Warna bunyi adalah bunyi yang diterima oleh alat
pendengaran berdasarkan sumber getarannya. Sumber getaran yang berbeda akan
menghasilkan bentuk gelombang bunyi yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan nada
yang sama dari dua sumber getaran yang berbeda pada telinga manusia.
Gambar
1.2 Kuat lemah bunyi dipengaruhi amplitudo :
a. Amplitudo
kecil
b. Amplitudo
besar
C. Efek
Doppler
Perubahan
frekuensi gerak gelombang yang disebabkan gerak relatif antara sumber dan
pengamat disebut sebagai efek Doppler, yang diusulkan seorang fisikawan
Austria, Christian Johann Doppler (1803 - 1853). Peristiwa ini dapat ditemukan
pada gelombang bunyi. Jika sebuah sumber dan pengamat sama-sama bergerak saling
mendekat, maka frekuensi yang terdengar akan lebih tinggi dari frekuensi yang
dihasilkan sumber. Sebaliknya, jika keduanya bergerak saling menjauh, maka
frekuensi yang terdengar akan lebih rendah. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor
bergerak mendekati pengamat, maka suara putaran mesin akan terdengar lebih
keras. Tetapi, jika sepeda motor menjauh, perlahan-lahan suara putaran mesin
tidak terdengar.
Frekuensi
( f ) dari bunyi yang dihasilkan sebagai akibat gerak relatif dari
sumber dan pengamat dinyatakan oleh:
dengan
fp =
frekuensi bunyi yang terdengar (Hz)
v =
cepat rambat (m/s)
vp =
kecepatan pendengar (m/s)
vs =
kecepatan sumber bunyi (m/s)
fs =
frekuensi sumber bunyi (Hz)
tanda
(+) untuk pendengar mendekati sumber bunyi atau sumber bunyi menjauhi pendengar
tanda
(-) untuk pendengar menjauhi sumber bunyi atau sumber bunyi mendekati pendengar
Gambar
1.3
a) Suara
sepeda motor yang bergerak mendekat terdengar lebih keras
b) Suara
sepeda motor yang bergerak menjauh terdengar lebih pelan
D. Cepat
Rambat Gelombang
1. Cepat
Rambat Gelombang Tranversal pada Dawai
Gambar
1.4 Sanometer untuk menyelidiki cepat rambat gelombang pada dawai
Cepat
rambat gelombang transversal pada dawai atau kawat, diselidiki menggunakan
sebuah alat yang disebut sonometer. Sonometer merupakan sebuah
piranti yang terdiri atas kotak kosong berlubang dengan kawat yang ditegangkan
di atasnya. Satu ujung diikatkan, ujung yang lain dilewatkan katrol yang pada
ujungnya diberi beban untuk memberi tegangan kawat. Jika kawat digetarkan, maka
nada yang dihasilkan dapat ditala dengan garputala.Dengan cara ini, efek dari
panjang dan tegangan kawat dapat diselidiki. Frekuensi ( f ) yang
dihasilkan dinyatakan dengan persamaan:
dengan:
f =
frekuensi (Hz)
l =
panjang kawat atau dawai (m)
F =
tegangan kawat atau beban (N)
μ = massa kawat per satuan panjang
(kg/m)
2. Cepat
Rambat Bunyi
Bunyi
merupakan getaran yang dapat ditransmisikan oleh air, atau material lain
sebagai medium (perantara). Bunyi merupakan gelombang longitudinal dan ditandai
dengan frekuensi, intensitas (loudness), dan kualitas. Kecepatan bunyi
bergantung pada transmisi oleh mediumnya.
a. Cepat
Rambat Bunyi pada Zat Padat
Modulus
elastisitas atau modulus Young adalah perbandingan antara tegangan (stress)
dengan regangan (strain) dari suatu benda.
Gelombang
bunyi yang merambat dalam medium zat padat memiliki cepat rambat yang besarnya
dipengaruhi oleh modulus Young dan massa jenis zat, yang dirumuskan:
dengan E adalah modulus
Young (N/m2) dan ρ menyatakan
massa
jenis zat padat (kg/m3).
b. Cepat
Rambat Bunyi pada Zat Cair
Laju
gelombang bunyi dalam suatu medium yang memiliki modulus
curah B (bulk modulus) dan rapat massa dinyatakan oleh persamaan:
dengan ρ
adalah massa jenis zat cair, dan β adalah modulus
curah, yang menyatakan perbandingan tekanan pada sebuah benda terhadap
fraksi penurunan volume (N/m2).
c. Cepat
Rambat Bunyi pada Gas
Kecepatan
bunyi untuk gas, nilai E yang memengaruhi cepat rambat bunyi pada zat
padat setara dengan modulus bulk adiabatis, yaitu:
dengan P adalah
tekanan gas dan γ adalah nisbah kapasitas terminal
molar. Ini setara dengan:
dengan:
R =
tetapan molar gas (J/mol K)
M= massa
satu mol gas
T =
suhu termodinamika (K)
v
= cepat rambat bunyi (m/s)
Sementara
itu, γ merupakan konstanta yang bergantung
pada jenis gas, untuk udara mempunyai nilai 1,4.
E. Sumber
Bunyi
Setiap
bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suat benda yang bergetar. Benda yang
bergetar tersebut disebut sumber bunyi. Piano, biola, dan instrumen yang
dipergunakan dalam suatu orkes musik merupakan beberapa contoh benda-benda yang
bertindak sebagai sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan bergantung pada mekanisme
yang dipergunakan untuk membangkitkan bunyi. Getaran yang timbul dalam musik
mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan meniupkan udara ke dalam
instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano menggunakan senar yang bergetar
untuk menghasilkan bunyi. Sementara itu, terompet, seruling, dan flute
menggunakan kolom udara yang bergetar.
Gambar
1.5 Gelombang berdiri pada senar
1. Pipa
Organa Terbuka
Tabung
yang terbuka di kedua ujungnya pada sebuahalat musik tiup disebut pipa organa
terbuka. Tabung terbuka yang memiliki simpul
terbuka
simpangan di kedua ujungnya. Paling tidak terdapat satu simpul tertutup agar
terjadi gelombang berdiri di dalam pipa organa. Satu simpul tertutup
berhubungan dengan frekuensi dasar tabung. Jarak antara dua simpul tertutup
atau terbuka adalah setengah panjang gelombang, yaitu:
Jadi,
frekuensi dasar adalah:
dengan v adalah
kecepatan bunyi di udara.
Gelombang
berdiri dengan dua simpul tertutup merupakan nada tambahan pertama atau harmoni
kedua dan jaraknya setengah panjang gelombang dan dua kali lipat frekuensi.
2. Pipa
Organa Tertutup
Pada
tabung tertutup selalu ada simpangan simpul tertutup di ujung tertutup, karena
udara tidak bebas bergerak, dan simpul terbuka di ujung terbuka (di mana udara
dapat bergerak bebas). Jarak antara simpul tertutup dan terbuka terdekat adalah
¼ λ , maka frekuensi dasar pada tabung
hanya berhubungan dengan seperempat panjang gelombang di dalam tabung, yaitu:
Frekuensi
dasar pipa organa dirumuskan :
Pada
pipa organa tertutup, hanya harmoni ganjil saja yang ada. Nada tambahan
mempunyai frekuensi 3, 5, 7, ...kali frekuensi dasar. Gelombang dengan
frekuensi kelipatan genap dari frekuensi dasar tidak mungkin memiliki simpul
tertutup di satu ujung dan simpul terbuka di ujung yang lain.
F. Energi
dan Intensitas Gelombang
Gelombang
dapat merambat dari satu tempat ke tempat lain melalui medium yang
bermacam-macam. Gelombang dapat merambatkan energi. Dengan demikian, gelombang
mempunyai energi. Jika udara atau gas dilalui gelombang bunyi,
partikel-partikel udara akan bergetar sehingga setiap partikel akan mempunyai
energi sebesar:
dengan k =
tetapan, A = amplitudo
dengan:
E =
energi gelombang ( J)
ω = frekuensi sudut (rad/s)
k =
konstanta (N/m)
f =
frekuensi (Hz)
A =
amplitudo (m)
1) Intensitas
Gelombang
Intensitas
bunyi menyatakan energi bunyi tiap detik (daya bunyi) yang menembus bidang
setiap satuan luas permukaan secara tegak lurus, dirumuskan dalam persamaan:
dengan I adalah
intensitas bunyi (watt/m2), A adalah luas bidang permukaan (m2), dan P menyatakan
daya bunyi (watt).
2) Taraf
Intensitas Bunyi
Intensitas
gelombang bunyi yang dapat didengar manusia rata-rata 10-12 watt/m2, yang
disebut ambang pendengaran. Sementara itu, intensitas
terbesar bunyi yang masih terdengar oleh manusia tanpa menimbulkan rasa sakit
adalah 1 watt/m2, yang disebut ambang perasaan. Hal itu
menyebabkan selang intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran itu
besar, yaitu antara 10-12 watt/m2 sampai 1 watt/m2. Oleh karena itu, untuk
mengetahui taraf intensitas (TI ) bunyi, yaitu perbandingan antara
intensitas bunyi dengan harga ambang pendengaran, digunakan skala logaritma,
yang dirumuskan dalam persamaan:
dengan TI menyatakan
taraf intensitas bunyi (dB), I0 adalah harga ambang
intensitas bunyi (10 watt/m2), dan I adalah intensitas bunyi
(watt/m2). Besaran TItidak berdimensi dan mempunyai satuan bel, atau jauh
lebih umum desibel (dB), yang besarnya 10 1 bel (1 bel = 10 dB). Taraf
intensitas inilah yang memengaruhi kenyaringan bunyi. Tabel 1.2 menunjukkan
intensitas dan taraf intensitas pada sejumlah bunyi.
G. Pelayangan
Bunyi
Pelayangan
(beats) merupakan fenomena yang menerapkan prinsip interferensi gelombang.
Pelayangan akan terjadi jika dua sumber bunyi menghasilkan frekuensi gelombang
yang mempunyai beda frekuensi yang kecil. Kedua gelombang bunyi akan saling
berinterferensi dan tingkat suara pada posisi tertentu naik dan turun secara
bergantian. Peristiwa menurun atau meningkatnya kenyaringan secara berkala yang
terdengar ketika dua nada dengan frekuensi yang sedikit berbeda dibunyikan pada
saat yang bersamaan disebut pelayangan. Gelombang akan saling
memperkuat dan memperlemah satu sama lain bergerak di dalam atau di luar dari
fasenya.
Gambar
1.6 Fenomena pelayangan terjadi sebagai akibat superposisi dua gelombang bunyi
dengan beda frekuensi kecil.
Karena
masing-masing nilai ini terjadi sekali di dalam setiap siklus, maka banyaknya
pelayangan per detik adalah dua kali frekuensi amplitudo, yaitu:
Jadi,
banyaknya pelayangan per detik setara dengan perbedaan frekuensi
gelombang-gelombang komponen.
Langganan:
Postingan (Atom)