TUGAS
SOFTSKILL
Nama
:
Anggit Setiawan / 31413022
Kelas : 4ID03
Mata Kuliah : Etika Profesi
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
1.
Definisi
profesionalisme dan ciri-ciri nya ?
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang
sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Atau
Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan
dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral
yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Atau definisi dari profesional
adalah orang yang hidup dengan cara mempraktekan suatu keterampilan atau
keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu kegiatan menurut keahliannya.
Seorang yang profesional tentu harus memiliki keahlian yang didapatkan melalui
suatu proses pendidikan dan terdapat unsur semangat pengambilan dalam melaksanakan
suatu kegiatan kerja. Dalam melakukan tugas profesi, seorang profesional harus
dapat bertindak objektif, dalam arti bebas dari rasa sentimen, benci, malu
maupun rasa malas dan enggan bertindak serta mengambil keputusan.
Seseorang yang memiliki
jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja
yang profesional. Kualiti profesionalisme didorong oleh ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Memiliki skill yang artinya orang tersebut harus
benar-benar ahli di bidangnya.
b. Knowledge
yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai, meminimalnya berwawasan
mengenai ilmu yang berkaitan dengan bidangnya
c. Memiliki attitude yang artinya bukan hanya
pintar, tetapi harus memiliki etika yang diterapkan dalam bidangnya.
d. Memiliki tanggung jawab serta integritas yang
tinggi.
e. Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan
program kerja.
f. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga
punya kemampuan mengantisipasi perkembangan yang ada.
g. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan
kemampuan pribadi serta terbuka dalam menyimak dan menghargai pendapat orang
lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik.
h. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan
pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti
pengetahuan dan keterampiannya.
i. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme
ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya
diri akan profesionnya.
2.
Sebutkan
beberapa profesi yang terkait dalam bidang teknik industri ?
Teknik
Industri adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana merancang,
mengatur dan mengaplikasikan semua faktor-faktor seperti manusia, mesin,
metode, material, lingkungan menjadi suatu sistem dalam lingkup yang
berhubungan dengan fungsi pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian
operasional, pengembangan terhadap suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa
industri, desain produk, perancangan sistem kerja, perawatan mesin, sistem
produksi hingga pada kualitas hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk
tersebut. Teknik Industri memiliki ruang lingkup yang sangat luas tidak hanya
dalam penelitian dan desain suatu produk yang berhubungan dengan teknologi
tetapi juga mencakup aktivitas bisnis contohnya seperti sistem pemasaran yang
dijalankan perusahaan, keuangan, pengembangan sumber daya manusia, dan
lain-lain. Kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lain.
Ilmu Teknik Industri dapat
dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen
Industri, serta Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi.
Sistem Manufaktur adalah sebuah
sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas,
produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin,
material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan,
pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga
keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari
dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan
Ergonomi.
Bidang keahlian Manajemen
Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri
untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses
manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi
lingkungan usaha yang dinamis. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan
yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah
tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi
(sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak
ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik. Jenis bidang keilmuan yang
dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan,
Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen
Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
Bidang keahlian Sistem Industri
dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik
industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga
kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang
berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang
keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain
adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational
Research, dan Sistem Basis Data. Bidang keahlian teknik industry tersebut dapat
dijelaskan melalu bagan sebagai berikut.
Bagan
Bidang Keahlian Teknik Industri
Beberapa
bidang profesi yang terkait dalam teknik industri diantaranya:
a. Bidang keahlian Sistem Manufaktur terdiri dari
Production Engineer/Officer/Manager, Facility Layout and Plant Designer,
Product Design and Development, PPIC Officer/Manager, Maintenance
Office/Manager.
b. Bidang keahlian Manajemen Industri terdiri dari
Business Excellence Team, Standard and Procedure Development Officer, Marketing
Manager, QA (Quality Assurance) Officer/Director, Process Planner, Operations
Staff until Directors.
c. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi
terdiri dari Plant Energy Manager, Building/Facility Energy Manager, Utility
Energy Auditor, Utility Energy Analyst, Consulting Energy Engineer/Manager, DSM
Auditor/Manager.
3. Etika dalam
bidang profesi tersebut ?
Profesi
dan kode etik yang berhubungan dalam bidang teknik industri
Manajemen produksi (Production
Engineer/Officer/Manager) adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya
mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan
dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan
sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi
menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tugas dari manajemen produksi ada
dua yakni:
*. Merancang sistem produksi
*. Mengoperasikan suatu sistem
produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Proses produksi meliputi:
*. Proses ekstraktif, contoh
pertambangan batu bara, pertambangan timah.
*. Proses fabrikasi, contoh
perusahaan mebel, perusahaan tas.
*. Proses analitik, contoh minyak
bumi diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.
*. Proses sintetik, contoh proses
pembuatan obat, pengolahan baja.
*. Proses perakitan, contoh
perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
*. Proses penciptaan jasa-jasa
administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
Ruang lingkup manajemen produksi, yaitu:
*. Perencanaan sistem produksi
*. Perencanaan operasi dan sistem
pengendalian produksi
a. Production
Engineer/Officer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu
merahasiakan sistem produksi perusahannya, menjaga keamanan dari spesifikasi
mutu produk yang dapat meningkatkan kualitas produk menjadi lebih tinggi.
b. Facility Layout and Plant
Designer merupakan salah satu bidang keahlian teknik industri yang
tugasnya merancang
dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja, bagaimana susunan dan urutan
fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses bisa berjalan dengan
tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga.
Facility Layout and Plant Designer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu
dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki
perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya,
memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
c. Product Design and Development
(Desain dan Pengembangan Produk) merupakan bidang keahlian teknik industri yang
tugasnya merancang dan membuat inovasi suatu produk yang akan diproduksi,
memilih material yang cocok digunakan untuk produk yang akan dibuat. Produk
bukan hanya terus dirancang sepanjang perusahaan terus berdiri, tetapi juga
membuat rancangan produk baru untuk bersaing dengan competitor yang lain agar
tidak gulung tikar dan memikat masyarakat. Product Design and Development
memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai
inovasi produk yang belum diluncurkan, tidak membocorkan rahasia perusahaan
yang menjadi tolok ukur kemajuan perusahaan.
d. PPIC Officer/Manager memiliki tugas dalam penyusunan
jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas produksi
serta bagaimana menyimpannya, untuk memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya
harus memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia
ketika produksi dilakukan. PPIC Officer/Manager memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu menggunakan dana untuk pengadaan material sebaik mungkin dengan
tidak menyalahgunakannya, tidak membocorkan rahasia dari proses produksi yang
dilakukan.
e. Maintenance Office/Manager
memiliki tugas menjaga tingkat
operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam kondisi optimal
melalui manajemen pemeliharaan. Maintenance Office/Manager memiliki kode etik
dalam bekerjanya, yaitu membuat jadwal pemeliharaan mesin, peralatan dsb dengan
dana yang telah ditentukan, tidak membocorkan rahasia perusahaan mengenai
peralatan apa saja yang di-maintenance secara berkala .
f.
Business
Excellence Team memiliki tugas sebagai pemimpin yang membangun sebuah tim kerja
yang hebat (bagus), bagaimana membangun tim dengan kerjasama yang baik yang
dapat membantu kelancaran proyek tersebut dilaksanakan. Karena dengan
adanya Tim Hebat (Super Team), dapat mencapai kesuksesan. Sebagai
seorang pimpinan, harus membangun sebuah tim yang hebat agar kesuksesan bisa
diraih dengan hasil optimal dan tepat waktu. Business Excellence Team memiliki
kode etik dalam bekerjanya, yaitu tidak berbicara yang dapat menyinggung rekan
satu tim agar selalu terjalin kekompakan, menjaga rahasia masing-masing tim dan
menghormatinya sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan, mencari
kelebihan masing-masing tim dan menggunakannya secara bijaksana dalam rangka memajukan
dan meraih kesuksesan.
g. Standard and Procedure
Development Officer memiliki tugas mengevaluasi standar waktu kerja dan
merancang cara kerja manual terbaik. Membuat bagaimana seluruh sistem kerja
berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas yang
seharusnya. Standard and Procedure Development Officer memiliki kode etik
dalam bekerjanya, yaitu tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan,
mengetahui kelebihan dan kekurangan pekerja dan menghormatinya dengan tidak
memanfaatkan kekurangan masing-masing pekerja.
h. Marketing Manager memiliki
tugas bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran,
bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana
promosi. Selain itu, manajer pemasaran juga bertugas sebagai koordinator
manajer produk dan manajer penjualan, membina bagian pemasaran serta membimbing
seluruh karyawan dibagian pemasaran, membuat laporan pemasaran kepada
direksi. Marketing Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu
berkata sejujur mungkin kepada konsumen dengan tidak dibuat-buat, menarik
perhatian konsumen dengan cara yang tidak curang, tidak memaksa konsumen agar
harus tertarik dengan produknya, menjaga rahasia perusahaan mengenai kekurangan
produk tersebut.
i.
QA
(Quality Assurance) Officer/Director memiliki tugas menjamin mutu produkyang berasal dari mutu proses
yang baik. Kualitas produk merupakan hal yang paling penting, karena konsumen
memiliki kebutuhan yang tinggi akan kualitas produks yang baik. QA (Quality
Assurance) Officer/Director memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga
rahasia perusahaan mengenai peningkatan kualitas produk yang merupakan salah
satu rahasia yang paling penting yang membedakan dengan kompetitor lainnya.
j.
Process
Planner memiliki tugas mejadwalkan produksi setiap mesin didekorasi, membuat
material request (MR) dan manufacturing order (MO), memantau output produksi
harian didekorasi, serta menghitung efesiensi produksi. Process Planner
memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu memesan material kepada supplier sesuai
dengan yang telah dijadwalkan.
k. Operations Staff until
Directors memiliki tugas memastikan jalannya produksi dan operasi secara
efisien dan efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang
terbaik (excellence). Operations Staff until Directors memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas
yang dimiliki perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan
dirancangnya, memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak
disalahgunakan.
l.
Plant
Energy Manager memiliki tugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga
kerja/ Preparation and selection, pengembangan dan evaluasi karyawan /
development and evaluation, Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai /
compensation and protection. Plant Energy Manager memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu menyeleksi tenaga kerja sesuai denga keahlian dibidangnya
dengan tidak membocorkan kekurangan dari pekerja tersebut pada saat bekerja,
memberikan pertanyaan sejujur mungkin kepada calon pegawai dan tidak memojokkan
calon pegawai jika tidak memenuhi spesifikasi pegawai yang dibutuhkan.
m.
Building/Facility
Energy Manager memiliki tugas membuat perencanaan keseluruhan proyek,
pengerahan (mobilisasi) sumber daya, pengerahan (menggerakkan) partisipasi
masyarakat, pengganggaran, pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh
pemerintah, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta melakukan pengawasan.
Building/Facility Energy Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan
sebaik mungkin dana yang telah diberikan untuk pembangunan proyek tersebut,
berkata dengan sebaik mungkin kepada pemerintah dengan tidak mengada-ada
misalnya penambahan dana pembangunan.
n. Utility Energy Auditor memiliki
tugas menghitung audit energi yang digunakan untuk proyek atau produksi. Energi
dihitung untuk mengetahui banyaknya energi yang telah digunakan untuk dilakukan
perbaikan selanjutnya agar dapat digunakan lebih efisien dari sebelumnya.
Utility Energy Auditor memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata jujur
kepada pemilik perusahaan jika energi yang digunakan melebihi batas yang telah
ditentukan, melakukan audit dengan sejujur mungkin dan tidak memojokkan suatu
bagian dari perusahaan jika terdapat kejanggalan mengenai energi yang telah
digunakan.
o. Utility Energy Analyst memiliki
tugas menganalisis energi yang digunakan dalam proses produksi (proyek),
merencanakan ulang energi yang akan digunakan selanjutnya untuk proyek
selanjutnya secara efisien. Utility Energy Analyst memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu memberikan hasil analisis penggunaan energy secara jujur
kepada perusahaan, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan
sebagai utility energy analyst. Menjaga sebaik mungkin rahasia perusahaan
kepada pihak lai yang tidak bersangkutan.
p. Consulting Energy
Engineer/Manager memiliki tugas membantu manajemen konstruksi, mulai dari
perizinan, pembangunan, penyerahan/pra operasional, operasional/memanage
building, dan juga marketing. Consulting Energy Engineer/Manager memiliki
kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata sejujur mungkin mengenai apa yang
harus dilakukan bagi perusahaan dalam menjalankan proyeknya, tidak
menjerumuskan kliennya kepada tindakan-tindakan yang tidak seharusnya
dilakukan, membimbing dan member masukan sebaik mungkin agar proyek yang
ditanganinya dapat berhasil dan sukses, tidak membocorkan rahasia kliennya
kepada pihak lain yang tidak bersangkutan.
q. DSM Auditor/Manager memiliki
tugas meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang digunakan
oleh perusahaan listrik untuk mempengaruhi pelanggan tentang waktu dan
intensitas penggunaan energi listrik sedemikian rupa sehingga dapat merubah
kurva beban sesuai dengan dari sisi pasokan perusahaan sehingga saling
menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan listrik. DSM Auditor/Manager
memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata jujur kepada pemilik
perusahaan dan tidak memperngaruhi konsumen melalui jalan negative sehingga
konsumen tidak lagi mempercayai perusahaan tersebut. Membuat laporan se-transparan
mungkin agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dengan menyalahgunakan
laporan yang akan dibuatnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://prameswari-rizcha.blogspot.sg/2012/06/profesi-bagi-lulusan-teknik-industri.html